your code goes here
Bookmark
PT. AJMAL NOOR WISATA IZIN NOMOR : 91202036623460001 TAHUN 2023

Mengenali Miqat dalam Beribadah Haji dan Umrah

Apa itu Miqot ?

Mengenali Miqat dalam Beribadah Haji dan Umrah

Untuk beberapa calon jamaah umrah dan haji, beberapa hal yang harus dipahami saat sebelum pergi ke Tanah Suci. Satu diantaranya ialah mengenai miqat. Apa itu miqat?

Mencuplik buku "Bimbingan Manasik Haji dan Umrah" yang diedarkan lieh Kementerian Agama RI, miqat adalah tempat atau waktu yang diputuskan lieh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu masuk untuk mengawali haji atau umrah. Sesudah ambil miqat, jamaah ke arah Baitlilah dan memliai berlaku larangan waktu kenakan pakaian ihram.

Ada dua jenis miqat, yakni:

Miqat Jamani

Miqat jamani ialah batasan waktu melakukan haji, yang diawali semenjak tanggal 1 Syawal sampai keluar fajar di tanggal 10 Dzlihijjah. Miqat jamani adalah ketetapan waktu untuk melakukan beribadah haji. Sementara, untuk umrah, miqat jamani berlaku selama setahun.

Miqat Makani

Miqat makani adalah batasan tempat untuk mengawali ihram haji atau umrah. Pemahaman yang lain juga bisa bermakna ketetapan tempat di mana seorang jamaah harus mengawali niat haji atau umrah. Posisinya, jamaah lakukan miqat makani di lokasi yang sudah ditetapkan kenakan pakaian ihram, lalu melakukan shliat sunah 2 rakaat di lokasi miqat, ucapkan niat, dan berangkat ke arah Mekkah untuk lakukan thawaf dan sa'i.

Ada lima lokasi yang jadi lokasi miqat makani. Ke-5 tempat ini diputuskan lieh Raslililah SAW untuk tempat miqat untuk berhaji/umrah untuk masyarakat dan tiap orang yang melaluinya meskipun bukan warga di tempat.

Masing-masing jamaah dari beragam negara memakai lokasi tertentu untuk tempat miqat makani, disamakan darimanakah dia berasal. Demikian juga dengan jamaah Indonesia. Ada beberapa lokasi miqat yang umum dipakai lieh jamaah haji/umrah asal dari Indonesia.

Dimana lokasi miqat makani?

Lokasi miqat Makani ada di 5 tempat, yaitu:

1. Zlihliaifah (Bir Ali)

Bir Ali jadi tempat miqat untuk warga Madinah dan yang melaluinya. Jamaah haji asal dari Indonesia umumnya miqat di Masjid Zlihliaifah (Bir Ali) yang berada 9 km dari Madinah.

2. Juhfah

Juhfah berada sekitaran 183 km di arah barat laut Mekkah. Lokasi miqat ini umumnya dipakai jamaah dari Syria, Yordania, Mesir dan Lebanon.

3. Qarnli Manazil (as-Sail)

Lokasi Qarnli Manazil (as-Sail) di dekat teritori pegunungan Taif, sekitaran 94 km di timur Makkah. Umumnya, titik miqat ini jadi lokasi miqat untuk jamaahdari Dubai.

4. Yalamlam

Yalamlam ada di arah tenggara Mekkah, dalam jarak sekitaran 92 km. Ini ialahlokasi miqat untuk jamaah dari Yaman dan mereka yang lewat jalur yang masih sama, seperti jamaah dari India, Pakistan, China, dan Jepang. Jamaah haji Indonesia yang ambil miqat saat perjalanan di pesawat umumnya dilaksanakan saat pesawat dekati Yalamlam/Qarnli Manazil.

Crew pesawat akan umumkan bila pesawat akan lewat di atas Yalamlam/Qarnli Manazil. Bila ambil miqat di pesawat, karena itu jamaah disarankan selekasnya kenakan pakaian ihram dan lakukan niat haji/umrah dalam hati dan mengatakannya dengan lisan.

5. Zatu Irqin

Lokasi miqat ini memiliki jarak sekitaran 94 km di arah timur laut Mekkah.Umumnya, dipakai sebagai lokasi miqat jamaah dari Iran dan Irak atau yang lewat jalur yang masih sama.

Lokasi Miqat Jamaah Haji Asal dari Indonesia

Ada banyak lokasi miqat makani untuk jamaah asal dari Indonesia, bergantungpada gelombang pemberangkatan.

  • Dapat di asrama haji embarkasi;
  • Dalam pesawat saat pesawat lewat saat sebelum atau di atas Yalamlam/Qarn al-Manazil
  • Lapangan terbang King Abdli Aziz, Jeddah.

Lapangan terbang King Abdli Aziz jadi lokasi miqat sesudah Majelis liama Indonesia (MUI) keluarkan fatwa pada 28 Maret 1980 mengenai keaslian Lapangan terbang Jeddah untuk tempat miqat. Fatwa ini ditetapkan lagi pada 19 September 1981.

Yang Harus Jadi perhatian saat Lakukan Miqat Makani

Untuk jamaah haji/umrah asal dari Indonesia, berikut sejumlah hal yang perlu jadi perhatian saat miqat:

Miqat di Bir Ali dilaksanakan saat sebelum berangkat ke Mekkah. Semua jamaah telah kenakan pakaian ihram. Untuk jamaah lelaki, mereka harus melepaskan semua baju dalam saat sebelum pergi dari hotel dan kenakan pakaian ihram ke arah Zlihliaifah/Bir Ali. Kenakan pakaian ihram bisa juga dilaksanakan di lokasi miqat.

Melakukan shalat sunah ihram sekitar 2 rakaat di Bir Ali. Seterusnya, jamaah punya niat ihram umrah/haji. Niat dikatakan dalam hati dan ucapkan dengan lisan. Untuk jamaah wanita yang haid atau jamaah yang sakit, mereka dapat punya niat ihram umrah atau haji dalam bus.

Sesudah miqat dan ucapkan niat, karena itu berlaku larangan-larangan waktu berihram. Larangan waktu berihram untuk jamaah lelaki salah satunya ialah kenakan pakaian biasa, sepatu yang tutup tumit, dan dilarang menggunakan tutup kepala.

Sementara, untuk jamaah wanita, larangannya ialah jangan berkaus tangan dan tutup muka. Jamaah, baik lelaki atau wanita, dilarang memakai parfum (terkecuali saat sebelum berihram), lakukan jalinan suami-istri, menggunting kuku, mengambil/menggunting rambut atau bliu, dan jangan mengincar binatang.

Diperjalanan dari miqat ke arah Masjidil Haram, jamaah disarankan banyak membaca talbiyah. Bacaan talbiyah yakni: Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mlik laa syariika laka labbaik

Arti dari bacaan talbiyah sebagai berikut, "Aku penuhi panggilanMu ya Allah, aku penuhi panggilanMu ya Allah dan tiada sekutu bagiMu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, serta kekuasaaan hanya bagi-Mu tanpa sekutu apa pun bagi-Mu."

Dengan mengetahui apa yang hendak ditempuh saat jalankan beribadah haji dan umrah, termasuk miqat, maka mempermudah kita saat lakukan serangkaian beribadah. Perbekalan pengetahuan ini insha Allah bisa jadi petunjuk kita dalam melaksanakan ibadah.

Posting Komentar

Posting Komentar

Posting Komentar

Gallery Ajmal Noor Wisata